Sempat menjadi penjual mie pangsit keliling, ayam bakar keliling, peternak ayam kampung hingga merantau ke Kalimantan, kini Faishal Arifin tampil sebagai pemilik CV Silver 999, sebuah usaha kerajinan perhiasan berbahan dasar emas dan perak.
Berbekal ilmu kerajinan perhiasan yang didapat saat merantau ke Kalimantan, Faishal memberanikan diri untuk menawarkan produk kerajinan perhiasan yang berbahan dasar emas dan perak itu ke rumah-rumah dan kantor, dengan hanya bermodalkan katalog pada 2009.
Modal katalog tersebut rupanya membuahkan hasil. Hanya butuh waktu sepekan baginya untuk membalikkan modal awal. Hal ini kian meyakinkannya untuk terus menggeluti usaha kerajinan perhiasan hingga kini.
Keberhasilannya pada usaha kerajinan perhiasan berbasis hand made itu karena kecerdikan Faishal melihat peluang, selain jiwa kewirausahaannya yang mulai tumbuh sejak di bangku kuliah. Dalam kesuksesannya sebagai entrepreneur muda, pria berusia 28 tahun ini kini telah memiliki usaha beromzet hingga Rp 350 juta per bulannya.
Dalam misi sosial Silver 999, Faishal ingin melakukan pembinaan terhadap perajin perhiasan yang ada di Malang, Jawa Timur, dan sekitarnya. Wirausahanya juga ditujukan bagi pemuda yang tidak produktif dan anak sekolah yang terkendala biaya. Menurutnya, pelestarian perhiasan berbasis Indonesian heritage sangat penting untuk dikembangkan.