Ronaldus Asto Dadut

Tambolaka, Nusa Tenggara Timur

Relawan Edukasi Preventif Bahaya Human Trafficking Dari Tambolaka

Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu kantong pekerja migran. Tapi, Ronaldus Asto Dadut tak mengira nasib mereka begitu buruknya. Suatu hari, pada 2014, semasa Asto kuliah di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, dia diminta seorang dosen dari Kampus Unwira Kupang, untuk menjemput korban human trafficking yang telah disekap selama 3 bulan. Ia kaget mendapati 15 korban tersebut, kebanyakan perempuan, dalam keadaan depresi dan tidak terurus. Pada tahun itu juga, pria 25 tahun ini bersama teman-temannya mendirikan Jaringan Relawan untuk Kemanusiaan (J-RUK) Sumba. Sampai kini, mereka sudah memberikan berbagai penyuluhan mengenai Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan sosialisasi pencegahan human trafficking (perdagangan manusia). Sebanyak 2.889 anak mendapatkan pembekalan mengenai kebersihan dan kesehatan, dan 5.307 orang dewasa sudah mendapatkan penyuluhan mengenai pencegahan praktik human trafficking. Ke depan, Asto ingin mendirikan rumah singgah bagi anak-anak di Nusa Tenggara Timur.

1+

Penerima Apresiasi Lainnya