Ide tentang program ini muncul saat Galih Suci Pratama bersama Dinas Pendidikan Kota Semarang menggelar pelatihan Google Class untuk guru-guru di kota tersebut. Dari pelatihan tersebut dia melihat bahwa ada semacam ketidaksiapan guru-guru dalam menghadapi pandemi Covid-19 khususnya mengenai sistem pengajaran. Setelah pelatihan itu, guru-guru menjadi lebih banyak menyampaikan soal ketimbang mengajarkan materi ajar. Dia khawatir ini menyulitkan murid-murid dalam memahami mata pelajaran. Berangkat dari hal tersebut, Galih kemudian memikirkan cara agar guru-guru memiliki kanal untuk menyampaikan materi kepada peserta didik. Galih pun menggagas sebuah platform Youtube untuk mengatasi persoalan selama masa pandemi Covid-19. Para guru dilatih untuk mengetahui peralatan apa saja yang digunakan, bagaimana mengolah video dan bagaimana menghindari pelanggaran hak cipta.
Dirintis sejak 13 Juli 2020, Youtube Galih kini telah memiliki 26 ribu subscribers. Dia mengatakan tak mengambil keuntungan dari kegiatan ini dan uang yang diperoleh dari monetisasi konten digunakan untuk pengembangan kompetensi guru-guru. Rencananya, selain membuat akun Youtube, Galih dan tim juga akan membuat podcast dan webinar untuk guru-guru mata pelajaran. Saat ini guru-guru yang terlibat dalam pembuatan video ini sudah mencapai 500 guru di Kota Semarang. Galih juga mengklaim bahwa metode pengajaran yang mereka lakukan menjadi role model bagi sejumlah sekolah di Kinabalu, Malaysia dan Filipina.