Selama setahun Bambang Sardi mencoba metode baru pembuatan minyak kelapa murni (virgin coconut oil/VCO). Dosen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Tadulako, Palu, ini menggunakan metode fermentasi anaerob dan tidak menggunakan pemanasan dalam pembuatan VCO. Selama ini, masyarakat Sulawesi Tengah memakai cuka dan pemanasan untuk memproduksi VCO. Pria 31 tahun ini tertantang mengoptimalkan pemanfaatan kelapa yang melimpah ruah di daerahnya. Setelah melakukan percobaan berulang kali, Bambang akhirnya bisa memproduksi VCO pada 2016. Metode fermentasi anaerob adalah fermentasi yang tidak menggunakan bakteri dan tidak memerlukan oksigen dalam proses penguraian. Dalam pembuatan VCO ini pula, Bambang memanfaatkan seluruh material yang berasal dari buah kelapa, seperti air kelapa dan ampas kelapa, sehingga tidak ada yang terbuang percuma. Untuk mendapatkan VCO murni, Bambang menggunakan kertas saring Whatman No. 40 sebanyak enam lapis. “Produk ini memiliki kandungan asam laurat yang lebih tinggi, di atas 50 persen” kata Sumarni, dokter spesialis Gizi di RS Universitas Tadulako. Asam laurat ini dapat berfungsi, antara lain, sebagai anti virus, anti jamur dan anti bakteri.
Bambang Sardi
Palu, Sulawesi TengahPembaru VCO dari Tadulako
1+