Latar belakang Yudi sebagai pegawai honorer dan kondisi ekonomi yang menurun mendorong Yudi untuk membuka usaha. Yudi mencoba berjualan bubur ayam pinggir jalan dan pisang goreng krispi online pertama di Kisaran (KIJEK). Namun, usaha tersebut tidak membuahkan hasil. Dalam keterbatasannya, Yudi Efrinaldi justru makin semangat menggali kreativitasnya. Kreativitasnya membuahkan hasil. Ia beride untuk berjualan es dengan menggabungkan berbagai macam inspirasi jualan unik dan menarik yang ia dapati melalui Youtube.
Berkat kegigihannya, kini Yudi telah memiliki hampir 500 mitra cabang Es Gak Beres di berbagai daerah. Jumlah tersebut tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Riau, Aceh, Jambi, Lampung, Kalimantan Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dengan rata-rata penjualan hingga 300 cup per hari dengan omzet antara 300 ribu hingga 1,5 juta rupiah. Berawal dari gerobak kecil di pinggir jalan, kini Yudi bisa meraup omzet antara 100 hingga 150 juta per bulan dari penjualan bahan baku ke mitra cabang. Hasil pengembangan cabang Es Gak Beres bahkan dapat digunakan untuk membangun sebuah Cafe dan Resto pada Desember 2020 lalu. Cafe ini juga menjadi salah satu upaya Yudi untuk mempertahankan merek agar dapat berkembang dan bertahan lebih lama lagi. Perkembangan usaha ini juga telah membantu mempekerjakan 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku dan 10 orang untuk pengelolaan Cafe dan Resto.