Marsellinus Wellip, 29 tahun, sejak kecil tak punya cita-cita lain selain menjadi perawat atau mantri kesehatan. Kedekatannya dengan warga Distrik Towe, Kabupaten Keerom, Papua, membuatnya membaktikan diri kepada sekitar 1.900 jiwa di tujuh kampung yang termasuk dalam distrik itu (Kampung Towe Hitam, Towe Atas, Bias, Lules, Terfones, Tefalma dan Milki) dalam empat tahun terakhir ini. Medan berat kerap ditempuhnya. Berjalan kaki melalui pedalaman hutan tropis, menyisir lembah dan ngarai, menyeberang sungai-sungai lebar pun dilakoninya untuk melakukan pelayanan kesehatan.. Bahkan ia pernah empat hari berjalan kaki untuk mencapai kampung yang dituju.
“Saya akan merasa lebih berguna jika langsung bisa membantu masyarakat di sana, meskipun saya tahu pasti kondisinya berat,” akunya. Marsel melakukan berbagai pendekatan kepada masyarakat pedalaman untuk memberikan penyuluhan hidup sehat, imunisasi, dan posyandu. Ia berbaur dengan kegiatan warga misalkan berburu, makan pinang bersama, berkebun, atau sering mengunjungi pasiennya meskipun mereka berada di tengah rimba.