Ia tinggal di Kampung Dupak Rukun, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya. Anak kedua dari empat bersaudara ini sudah berhasil menamatkan pendidikannya di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya jurusan Teknik Komputer. Banyaknya warga yang terserang demam berdarah di kampungnya itu mencetuskannya membuat alat anti-nyamuk.
Sebelum menciptakan produk yang diinginkan, Andy mengumpulkan dulu beberapa elemen yang akan digunakannya, seperti lampu dan kawat kasa. Bahkan perilaku dan karakter nyamuk pun ditelitinya. Sasaran tembak alat yang dibuat Andy adalah nyamuk betina. Sebab, nyamuk betinalah yang menjadi sumber berkembangbiaknya nyamuk secara cepat. Ia mempelajari karakter nyamuk jantan melalui sejumlah literatur.
Akhirnya, ditemukanlah suara khas nyamuk jantan yang membuat nyamuk betina mendekat. Suara nyamuk jantan inilah yang kemudian ditiru Andy. Produk yang diciptakannya itu dinamai Falle, dengan memadukan dua teknologi, yaitu teknologi ultraviolet (UV) dan audiosonik. Secara fisik Falle terdiri atas rangkaian sumber daya listrik, pembangkit frekuensi audiosonik, rangkaian penyengat, serta lampu UV yang dilengkapi casing kawat kasa dua lapis. Semua rangkaian tersebut mulai bekerja saat Falle dinyalakan. Pembangkit frekuensi audiosonik akan memancarkan gelombang dengan frekuensi tertentu, sehingga menarik perhatian nyamuk untuk mendatangi sumber gelombang. Lampu UV akan memancarkan sinar UV yang disukai serangga termasuk nyamuk.