Wanita Penggerak Ekonomi Kota Banjarbaru
6 Agustus 2018
Kota Banjarbaru merupakan kota administratif pemekaran dari Kabupaten Banjar. Sebagai kota yang terbilang masih muda, pastinya banyak sekali yang harus dibangun untuk kemajuan ekonomi kota ini. Tapi, sebelumnya apa sih yang kamu tahu dari Kota Banjarbaru? Apakah kamu mengenal tempat wisata di kota ini?
Ternyata selain wisata alamnya yang keren, kota ini memiliki kuliner dan kain khas loh! Salah satunya terdapat di Kampung Berseri Astra (KBA) Syamsudin Noor, Kecamatan Landasan Ulin, Kota Banjarbaru. Kampung ini beberapa kali meraih penghargaan karena lingkungannya yang bersih dan sehat.
Pengolahan sampah di Kampung Berseri Astra Syamsudin Noor.
Selain lingkungannya yang bersih dan sehat, kampung ini juga memiliki sosok ibu-ibu yang kreatif. Senyum ramah para ibu di kampung ini akan menyambutmu ketika kamu berkunjung. Tak hanya itu, berbagai makanan ringan nan nikmat pun disuguhkan. Ternyata, makanan ringan itupun adalah hasil kreativitas mereka dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan di sana.
Proses salah satu produk olahan dari UMKM Kampung Berseri Astra Syamsudin Noor
Demi mendukung ekonomi keluarga, mereka ikut berkontribusi dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta membentuk beberapa kelompok usaha bersama. Para ibu ini menjalankan usaha rumahan dengan produksi berbagai makanan ringan khas Banjar yang wajib kamu coba kalau pergi ke kota yang dilintasi banyak sungai ini.
Salah satu ibu yang mengolah stik ubi ungu.
Berbagai macam camilan yang diproduksi di sini dari mulai kacang jaruk, peyek kacang, stik ubi ungu, keripik pisang nesgul, stik bawang, dan kacang sembunyi. Tidak hanya membelinya, kamu juga bisa melihat langsung proses pembuatan camilan khas Kota Banjarbaru ini.
Satu hal yang unik di sini, ada yang memberi merek produk makanan ringannya dengan nama anaknya. Salah satunya kacang sembunyi Maylov, yang diambil dari nama anak si ibu pembuat makanan ringan ini.
Tidak hanya sekadar membuat olahan camilan, UMKM di KBA Syamsudin Noor juga sudah memiliki perizinan Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikasi produk halal dari Dinas Kesehatan setempat. Keseriusan ini mereka lakukan demi tak hanya demi memajukan ekonomi keluarga, tetapi juga menopang ekonomi kampungnya.
Produk olahan UMKM Kampung Berseri Astra Syamsudin Noor yang bisa kamu jadikan buah tangan ketika berkunjung ke Kota Banjarbaru
Tidak puas hingga di situ saja, kini para ibu yang kreatif ini membuat inovasi baru, dengan merangkul beberapa RT sekitar untuk bekerja sama untuk mulai merambah ke industri katering.
Batik Khas Banjarbaru
Salah satu perbedaan kain sasirangan dengan kain lainnya terletak pada motif bordiran.
Selain pelatihan UMKM makanan ringan, para ibu ini juga mulai mendapatkan pelatihan untuk membuat kain sasirangan khas Banjar. Kain ini sendiri berasal dari kata menyirang yang berarti menjelujur karena dikerjakan dengan cara menjelujur kemudian diikat dengan tali rafia dan selanjutnya dicelup. Hingga kini, kain sasirangan masih dibuat secara manual.
Secara kasat mata, kain sasirangan menyerupai kain batik yang ada di Pulau Jawa, namun sebenarnya terdapat perbedaan mulai dari warna yang lebih cerah dan beberapa garis bordiran khas yang menjadi ciri motif kainnya.
Selain dalam bentuk kain lembaran, kain sasirangan juga dibuat menjadi tas dan produk lainnya.
Seperti kain pada umumnya, kain sasirangan memiliki banyak motif, di antaranya sarigading, ombak sinapur karang, hiris pudak, bayam raja, kambang kacang, naga balimbur, daun jeruju, turun dayang, dan lain sebagainya.
Terlepas dari itu semua, uniknya kampung ini terdiri dari berbagai suku dan budaya. Tidak semua warga di sini keturunan asli Suku Banjar, tapi ada juga dari Jawa dan Sumatera. Namun, dengan keberagaman tersebut justru mereka bersatu dan membangun kampung demi kemajuan ekonomi bersama
Komentar